June 20, 2025

Membedah Kopi Vietnam: Sejarah, Budaya, dan Keunggulan Kopi Robusta

Di Vietnam, kopi bukan sekadar sumber energi, melainkan bagian dari gaya hidup sehari-hari. Kedai kopi tersebar di kota besar seperti Saigon dan Hanoi hingga ke kota-kota kecil, menjadi tempat favorit untuk bersantai dan bersosialisasi kapan saja.

Kopi Vietnam adalah kopi yang dibudidayakan di Vietnam, seperti halnya kopi Kolombia berasal dari Kolombia. Popularitas budaya kopi Vietnam belakangan ini sering dikaitkan dengan penggunaan susu kental manis, padahal masyarakat Vietnam juga menikmati kopi hitam tanpa tambahan.

Beberapa orang bahkan menggunakan biji kopi dari luar negeri dan menyebutnya “kopi es Vietnam.” Kami meyakini pentingnya menjaga keaslian budaya dan produk kopi Vietnam serta mendukung para petani lokal.

Sejarah dan Perkembangan Kopi di Vietnam

Kopi pertama kali masuk ke Vietnam pada 1857 melalui seorang pendeta Katolik Prancis yang membawa pohon Arabika ke utara Vietnam. Namun perkembangan besar terjadi pada awal 1900-an saat Robusta ditanam di dataran tinggi tengah seperti Da Lat dan Buon Ma Thuot, wilayah dengan iklim dan tanah yang sangat cocok untuk kopi.

Jejak kopi di kawasan ini sudah ada sejak akhir abad ke-18 melalui jalur perdagangan laut dari Samudra Hindia, dipengaruhi oleh Asia Tenggara seperti Indonesia serta kolonialisasi Belanda di Indochina. Peran Prancis kemudian memperkuat industri kopi melalui pembangunan infrastruktur dan migrasi petani ke daerah penghasil utama.

Pada awal abad ke-20, kopi hampir tak dikenal di Vietnam yang saat itu lebih lekat dengan tradisi minum teh, seperti halnya Tiongkok. Namun kini, Vietnam menjadi pengekspor kopi terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Bersama hidangan nasional seperti pho dan banh mi, ca phe sua da (kopi susu es) pun semakin mendunia.

Setelah sempat melemah akibat perang, industri kopi bangkit kembali. Pemerintah mendorong pemulihan lewat peningkatan mutu, teknologi, dan reformasi ekonomi Doi Moi tahun 1986, yang membuka pintu bagi investasi asing dan ekspor.

Saat ini, Vietnam menyumbang sekitar 20% produksi kopi global dan 40% dari total Robusta dunia, dengan ekspor tahunan mencapai lebih dari 1,65 juta ton. Sekitar 3 juta penduduk bergantung pada industri ini, belum termasuk para pekerja kedai kopi di seluruh negeri.

Kopi bukan hanya penggerak ekonomi Vietnam, tapi juga simbol budaya dan identitas nasional yang terus berkembang.

Daya Tahan Kopi Vietnam

Banyak yang bertanya berapa lama kopi Vietnam bisa disimpan. Jawabannya tergantung pada penyimpanan:

  1. Biji utuh: Umumnya bertahan hingga 6 bulan setelah dipanggang, jika disimpan di tempat kering dan kedap udara.
  2. Robusta: Berkat kandungan antioksidan yang tinggi, robusta bertahan 1–2 bulan lebih lama dibanding arabika. Bahkan, beberapa orang menyukai rasa robusta yang “matang,” seperti anggur.
  3. Lemari es atau freezer: Jika disimpan dalam wadah tertutup (idealnya dengan katup CO₂), daya tahan meningkat. Di freezer, kopi dapat bertahan hingga 3 tahun jika dibekukan dalam kemasan kecil. Hindari membekukan dalam jumlah besar yang sering dibuka-tutup, karena akan mempercepat kerusakan.

Itulah daya tahan kopi di Vietnam. Namun Vietnam adalah eksportir kopi terbesar kedua di dunia yang menjadi produsen utama kopi robusta, menyumbang 70% dari total produksi dan konsumsi global. Sekitar 90% kopi yang ditanam di Vietnam merupakan jenis robusta. Berikut perbedaan kopi Robusta dan Kopi Arabika.

Dua Jenis Utama Biji Kopi: Robusta dan Arabika

Meski berasal dari genus yang sama, Coffea, arabika dan robusta adalah dua spesies berbeda dengan karakteristik unik:

  1. Gula dan lemak: Robusta mengandung lebih sedikit gula dan lemak dibandingkan arabika. Gula memberikan rasa karamel, sedangkan lemak menyebarkan aroma serta cita rasa kompleks. Akibatnya, robusta cenderung memiliki rasa yang lebih kuat dan pahit dengan nuansa cokelat, sementara arabika lebih cerah dengan aroma buah.
  2. Kafein: Arabika mengandung sekitar 1,5% kafein, sedangkan robusta mencapai 2,7%. Ini menjadikan robusta lebih intens secara alami.
  3. Tinggi tanaman: Robusta tumbuh hingga 4–6 meter, arabika hanya sekitar 2 meter.
  4. Ketahanan: Arabika rentan terhadap iklim ekstrem, sinar matahari, dan penyakit seperti karat daun kopi. Sebaliknya, robusta lebih tahan terhadap hama, penyakit, dan mampu tumbuh di berbagai kondisi.
  5. Antioksidan: Robusta mengandung sekitar dua kali lebih banyak asam klorogenat dibanding arabika, sehingga lebih unggul sebagai sumber antioksidan.

Itulah informasi mengenai sejarah, budaya, dan keunggulan kopi robusta di Vietnam. Apakah Anda tertarik untuk berlibur ke Vietnam dan menikmati kopi robusta?

Sumber:

  1. https://kopikita.id/sejarah-dan-perkembangan-penanaman-kopi-di- vietnam/
  2. https://heritage-line.com/magazine/the-history-of-vietnamese-coffee-and-how-to-brew-your-own/
  3. https://nguyencoffeesupply.com/blogs/news/why-is-vietnamese-coffee-so-strong?srsltid=AfmBOoqM6rDXAlUDmdF5Dpf0hye
    ZHRMwaFCvDhgdGY- rQJdRJr0Npjwr.