May 14, 2025

Pilihan Investasi di Tengah Gejolak Tarif Trump

Pada 2 April 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif dasar dan bea masuk atas barang-barang dari lebih 180 negara, termasuk Indonesia. Hal ini pun menimbulkan gejolak ekonomi di seluruh dunia. Salah satu dampak tidak langsung yang tetap terasa akibat hal ini sudah terlihat di dunia investasi.

Menurut data BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), realisasi investasi asing di Indonesia turun 6,2% pada kuartal pertama 2025. Para investor cenderung mengambil langkah “wait and see”, yang berarti menunggu apakah situasi ini menjadi lebih baik atau justru semakin rumit.

Serupa dengan para investor asing, gejolak ekonomi yang disebabkan oleh tarif Trump pun membuat masyarakat Indonesia yang suka melakukan investasi menjadi bimbang di antara dua pilihan produk investasi, yaitu saham atau emas.

Adanya rasa bimbang itu muncul karena pada penutupan perdagangan pada Selasa (8/4/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di 5.996,14 atau melemah 7,90 persen. Hal ini memicu kekhawatiran masyarakat yang berinvestasi di saham.

Hendra Wardana, seorang analis pasar modal, mengatakan bahwa dalam 5 tahun terakhir, emas telah mencatatkan return yang impresif, yaitu sekitar 84 persen. Namun, beliau juga menambahkan bahwa ada banyak saham-saham unggulan di IHSG yang sudah mencetak return serupa atau bahkan lebih tinggi, tergantung dari titik masuk ke pasar modal. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa berinvestasi di saham akan tetap lebih unggul untuk akumulasi kekayaan jangka panjang.

Nah, untuk para investor pemula yang masih bimbang dan khawatir untuk memilih produk investasi yang tepat dan sesuai dengan kemampuan, berikut adalah kelebihan dan kekurangan investasi di pasar modal (saham, obligasi, atau reksa dana):

Kelebihan Investasi Pasar Modal

1. Aman dan Dilindungi Hukum

Pasar modal diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), yang memastikan adanya perlindungan hukum bagi investor dan transparansi dalam operasionalnya.

2. Instrumen Lebih Beragam

Pasar modal menawarkan berbagai instrumen investasi seperti saham, reksa dana, obligasi, dan kontrak berjangka, yang memungkinkan investor memilih sesuai dengan modal dan profil risiko mereka.

3. Lebih Likuid

Instrumen di pasar modal memiliki likuiditas tinggi, sehingga aset dapat dengan mudah diperdagangkan dan diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat, seperti saham yang dapat dijual kapan saja.

4. Tidak Membutuhkan Modal Besar

Berinvestasi di pasar modal memungkinkan investor memulai dengan modal kecil, bahkan hanya ratusan ribu, yang berbeda dengan investasi lain seperti properti.

Kekurangan Investasi Pasar Modal

1. Terdapat Risiko Penurunan Modal

Investasi di pasar modal berisiko mengalami penurunan nilai, terutama jika instrumen yang dipilih tidak tepat. Oleh karena itu, investor perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengelola risiko ini dengan bijak.

2. Nilai Aset Fluktuatif

Nilai aset di pasar modal bisa berubah secara signifikan dalam waktu singkat, yang membuat investasi lebih rentan terhadap fluktuasi pasar. Investor harus memperhatikan perubahan ini dalam merencanakan strategi investasi mereka.

Semoga informasi tentang kelebihan dan kekurangan berinvestasi di pasar modal bisa menjadi salah satu pertimbanganmu sebelum mulai melakukan investasi di tengah gejolak ekonomi karena pengenaan tarif Trump ya.

Itulah informasi seputar Pilihan Investasi di Tengah Gejolak Tarif Trump.

Dapatkan juga manfaat investasi sekaligus perlindungan ganda terhadap risiko meninggal dunia akibat kecelakaan melalui produk Asuransi Sinar Mas di link berikut:

Simas Super Cover

Sumber:

Kompas & VOI