Mengapa Kita Harus Banget Bicara Tentang TBC?
Fakta
- Indonesia adalah episentrum TBC dunia.
- Jumlah kasus TBC Indonesia terbanyak ke-2 di dunia setelah India.
- Setiap tahun lebih dari 1 juta penduduk Indonesia mengalami TBC dan kematian mencapai 134.000 orang.
- Setiap jam ada 17 penduduk Indonesia yang meninggal akibat TBC.
- Mirisnya pemeriksaan dan semua pengobatan untuk TBC ini sangat mudah di akses masyarakat Indonesia di Puskesmas terdekat dengan GRATIS.
Pengertian TBC
ATuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang bagian tubuh lainnya.
Cara Penularan
TBC menyebar melalui udara saat penderita TBC paru aktif batuk, bersin saat berbicara atau bernyanyi.
Gejala TBC
- Batuk terus-menerus (berlangsung lebih dari 2-3 minggu).
- Batuk berdarah atau berdahak.
- Nyeri dada.
- Demam.
- Keringat malam.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Kelelahan/kelemahan.
- Kehilangan selera makan.
Meskipun TBC umumnya menyerang paru-paru, penyakit ini dapat menyerang organ tubuh lainnya seperti:
- Paru-paru:
- Kelenjar getah bening:
- Tulang dan sendi:
- Otak dan meningen:
- Ginjal:
- Usus:
TBC paru (terutama TBC paru).
Terutama di leher.
Terutama tulang belakang (spondilitis TB).
Dapat menyebabkan meningitis TBC.
TBC Genitourinari.
TBC perut.
Pengobatan
TBC diobati dengan kombinasi antibiotik yang disebut OAT (Obat Anti Tuberkulosis) selama 6-9 bulan. Obat-obatan yang umum digunakan meliputi:
- Isoniazid (INH).
- Rifampisin (RIF).
- Etambutol (EMB).
- Pirazinamid (PZA).
TBC yang resistan obat mungkin memerlukan perawatan yang lebih lama dan rumit. Tidak semua rumah sakit menyediakan layanan pengobatan untuk pasien yang resistensi obat TBC ini di Indonesia. Terutama untuk pengobatan yang tidak tuntas atau tidak tepat, antara lain:
- Perawatan yang tidak tuntas: menghentikan pengobatan sejak dini bila di rasa sudah sembuh tanpa instruksi dokter.
- Telat minum obat atau mengonsumsi obat secara tidak konsisten.
- Dosis OAT yang tidak cukup dan kombinasi yang tidak sesuai.
- Penularan TBC yang resistan terhadap obat : Beberapa pasien terinfeksi secara langsung oleh jenis TBC yang resistan terhadap obat dari orang lain, khususnya di masyarakat dengan tingkat MDR-TB (TBC Resistan Multiobat) yang tinggi.
- OAT palsu.
Pencegahan Resistensi
- Kepatuhan ketat terhadap pengobatan secara menyeluruh.
- Program Terapi Pengawasan Langsung (DOT).
- Diagnosis yang tepat dan rencana perawatan individual.
- Menjamin kualitas dan ketersediaan obat.
Komplikasi TBC yang dapat Terjadi
- Kerusakan paru-paru dan kegagalan pernafasan.
- Menyebar ke organ lain.
- Meningitis (jika menyerang otak).
- Infertilitas (jika organ reproduksi terpengaruh).
- Kematian.
Metode Pencegahan terhadap Infeksi TBC
- Diagnosis dini dan pengobatan kasus TBC aktif.
- Vaksinasi BCG (diberikan saat lahir di banyak negara).
- Ventilasi yang baik di rumah.
- Memakai masker medis saat batuk.
- Skrinning dan terapi pencegahan bagi kontak dekat.
Penelitian & Pengembangan yang Berkelanjutan
Kebutuhan akan Vaksin Baru:
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan perlunya vaksin TBC baru yang efektif untuk semua kelompok umur, terutama orang dewasa dan remaja, untuk mengurangi target pengulangan TBC global.
Kandidat Vaksin:
Beberapa kandidat vaksin TBC baru sedang dalam pengembangan dan uji klinis, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi orang dewasa.
Salam Sehat,
Tim Dokter Simas Sehat