Asuransi Umum: Cara Kerja, Risiko yang Ditanggung, dan Tips Memilih Asuransi yang Tepat
Asuransi umum memberikan ganti rugi atas kerusakan atau kehilangan objek yang diasuransikan guna mengurangi kerugian finansial.
Cara Kerja Asuransi Umum
Asuransi umum berfungsi berdasarkan prinsip perlindungan risiko, di mana pemegang polis membayar premi kepada perusahaan asuransi sebagai imbalan atas perlindungan terhadap kerugian sesuai ketentuan polis. Berikut tahapan cara kerja asuransi umum:
- Pemegang polis memilih asuransi sesuai kebutuhan, sementara polis mencantumkan cakupan, pengecualian, dan manfaatnya.
- Premi dibayarkan secara berkala, baik bulanan maupun tahunan. Besaran premi ditentukan berdasarkan tingkat risiko, nilai aset, dan faktor terkait lainnya.
- Jika terjadi kerugian yang tercakup dalam polis, pemegang polis dapat mengajukan klaim. Misalnya, dalam kasus kecelakaan kendaraan, klaim diajukan untuk biaya perbaikan.
- Perusahaan asuransi akan memverifikasi klaim dengan memeriksa dokumen dan melakukan investigasi bila diperlukan.
- Jika klaim disetujui, ganti rugi diberikan sesuai polis, baik dalam bentuk perbaikan, penggantian, maupun uang tunai.
Itulah beberapa informasi mengenai cara kerja asuransi umum. Namun dalam asuransi sering terjadi beberapa risiko, antara lain sebagai berikut:
Risiko yang Ditanggung Asuransi Umum
Meski mengurangi kerugian, asuransi umum tidak menanggung semua risiko. Berikut kriteria risiko yang dapat diasuransikan:
1. Risiko dengan Nilai Finansial yang Jelas
Kerugian harus dapat diukur secara finansial agar perusahaan asuransi dapat menetapkan besaran ganti rugi. Contoh: risiko kematian dihitung berdasarkan premi yang dibayar.
2. Risiko yang Homogen dan Berjumlah Cukup
Risiko harus seragam dan cukup banyak untuk memungkinkan perhitungan probabilitas. Jika terlalu sedikit, premi akan sangat mahal. Misalnya, risiko hilangnya lukisan Monalisa sulit diasuransikan karena hanya ada satu, sehingga nilainya sulit ditentukan.
3. Risiko Murni (Pure Risks)
Risiko murni hanya menyebabkan kerugian saat terjadi, tanpa ada keuntungan jika tidak terjadi. Contoh: kebakaran, kecelakaan lalu lintas, atau kebangkrutan.
Cara terbaik menghadapi risiko ini adalah dengan melakukan pencegahan sejak awal, seperti menyusun rencana darurat. Namun, karena pencegahan tidak selalu dapat dilakukan secara sempurna, perlindungan tambahan melalui asuransi umum sangat dianjurkan.
Risiko murni harus bebas dari unsur kesengajaan dari pihak tertanggung dan dibagi menjadi dua kategori, yaitu risiko personal (perorangan) dan risiko properti.
4. Risiko Khusus dan Fundamental
A. Risiko khusus adalah risiko yang hanya berdampak pada satu individu saja. Contohnya, jika kamu mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau menjadi korban pencurian, dampak negatifnya tidak langsung dirasakan oleh orang lain.
Untuk mengelola risiko ini, kamu bisa melakukan langkah pencegahan seperti pada risiko murni. Selain itu, kamu juga dapat melindungi diri dengan mengambil asuransi umum yang khusus dirancang untuk individu atau karyawan.
B. Risiko fundamental adalah risiko berskala besar yang sulit dikendalikan, seperti perang atau bencana alam, dengan dampak luas terhadap lingkungan dan masyarakat. Contohnya adalah bencana alam seperti gempa bumi atau letusan gunung berapi, yang menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal, anggota keluarga, atau mengalami luka.
5. Risiko yang Tiba-tiba dan Tak Terduga (Fortuitous)
Risiko yang terjadi secara mendadak dan tidak terduga, seperti kematian mendadak pada asuransi jiwa.
6. Risiko dengan Kepentingan Asuransi (Insurable Interest)
Hanya pihak dengan kepentingan finansial yang dapat mengasuransikan objek, seperti pemilik rumah terhadap risiko kebakaran, meskipun tetangga ikut terdampak.
7. Tidak Bertentangan dengan Ketertiban Umum
Risiko yang berasal dari tindakan melanggar hukum atau menentang ketertiban umum tidak bisa diasuransikan. Contohnya, kerugian akibat pencurian atau denda tilang.
8. Premi Harus Wajar
Besarnya premi disesuaikan dengan risiko dan potensi kerugian. Risiko dengan potensi kerugian sangat besar yang menyebabkan premi menjadi tidak wajar biasanya tidak diasuransikan.
Itulah beberapa risiko yang terjadi dalam asuransi umum, lantas bagaimana cara memilih asuransi umum yang tepat. Simak penjelasannya di bawah ini.
Cara Memilih Asuransi Umum yang Tepat
1. Identifikasi Kebutuhan
Tentukan jenis asuransi yang sesuai dengan aset dan risiko yang Anda hadapi.
2. Bandingkan Produk
Bandingkan produk asuransi dari berbagai perusahaan dengan fokus pada cakupan manfaat dan besaran premi.
3. Periksa Kredibilitas Perusahaan
Pilih perusahaan dengan reputasi dan kredibilitas tinggi.
4. Baca Polis dengan Teliti
Tinjau polis secara menyeluruh, terutama cakupan dan pengecualian, sebelum menandatangani.
5. Pilih Asuransi yang Sesuai Kebutuhan
Asuransi kerugian berfungsi melindungi aset Anda dari risiko tertentu. Jika perlindungan tidak sesuai kebutuhan, asuransi tersebut kurang tepat. Pastikan asuransi yang dipilih mampu menjamin perlindungan sesuai keperluan Anda.
6. Pilih Perusahaan Asuransi Berreputasi
Reputasi perusahaan asuransi sangat penting. Pilih perusahaan yang terdaftar di OJK dan memiliki tingkat Risk Based Capital (RBC) yang baik untuk memastikan keamanan dan kredibilitas.
Itulah beberapa cara memilih asuransi umum yang tepat.
Di samping itu Asuransi Sinar Mas juga memiliki beragam produk lainnya. Informasi selengkapnya dapat Anda temukan melalui link berikut:
Sumber:
- https://myoona.id/blog/kesehatan/apa-itu-asuransi-umum/
- https://www.roojai.co.id/istilah-asuransi/asuransi-umum/
- https://www.tugu.com/artikel/yuk-ketahui-risiko-yang-ditanggung- asuransi-umum-di-sini
- https://www.tugu.com/artikel/pahami-jenis-jenis-risiko-dalam-asuransi- dan-solusinya
- https://www.ocbc.id/id/article/2023/01/10/asuransi-kerugian-adalah